Text
Pendidikan Islam di Indonesia: historis dan eksistensinya
Pendidikan Islam di Indonesia telah dimulai sejak masuknya Islam ke Nusantara. Pendidikan awal dalam bentuk pergaulan antara mubaligh/pendidik dan masyarakat sekitar. Setelah masyarakat Muslim terbentuk, mulailah dibangun masjid sebagai tempat ibadah dan pendidikan. Di masjid dilaksanakan aktivitas ibadah shalat dan juga pendidikan Islam, memperkenalkan akidah dan ibadah serta belajar membaca Al-Qur’an. Oleh karena semakin banyaknya peserta didik, maka tumbuhlah lembaga pendidikan pesantren, menasah, rangkang, dayah, dan surau. Pada awal abad ke-20 masuknya ide-ide pembaruan pemikiran ke Indonesia yang dibawa oleh para pelajar Islam Indonesia yang pulang dari Timur Tengah, mulailah era baru dalam pendidikan Islam, yakni timbulnya dinamika dan perubahan pada lembaga pendidikan Islam. Muncullah madrasah sebagai institusi yang memadukan antara sistem pesantren dan sekolah, sistem pembelajarannya pun berubah dari sistem tradisional menjuju sistem modern. Muncul beberapa pesantren modern. Setelah kemerdekaan Indonesia, tumbuhlah berbagai lembaga pendidikan Islam yang disemangati oleh spirit pembaruan. Pesantren telah mengalami dinamika sehingga tumbuhlah pola pesantren yang berakar pada pola pesantren salafi yang kuat berpegang pada tradisi awal mengkaji dan mendalami kitab-kitab klasik. Adapun pola pesantren modern telah mengombinasikan pengetahuan agama dan umum (sains) dalam kurikulumnya serta sistem pembelajarannya telah mengikuti sistem pembelajaran modern. Lembaga pendidikan (sekolah) yang telah tumbuh sejak zaman kolonial Belanda, setelah kemerdekaan Indonesia dimasukkan mata pelajaran agama sebagai mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pendidikan agama ini pun mengalami dinamika pula. Pada mulanya pendidikan agama bersifat optional (pilihan), kemudian berkembang menjadi pelajaran wajib dan menjadi hak peserta didik
No other version available