Text
Sariswara: metode pendidikan budi peketi melalui seni budaya di Yogyakarta
Metode Sariswara merupakan metode mendidik anak melalui kesenian
untuk membiasakan segala keindahan dengan menggabungkan
engalaman semua indra yang ada, baik melalui pendengaran, pengli
fisik, dan juga perasaan (cipta-rasa-karsa). Menggabungka
u dalam satu bingkai cerita yang mampu melekat erat di dalam diri se
ak hingga dia kelak dewasa. Metode Sariswara menggabungkan pelaja
pelajaran lagu, sastera dan cerita. Dalam gabungan tiga macam pelajaran ini
tergabunglah pula pendidikan rasa, pikiran dan budi pekerti. Cerita-cerita
yang diambil dari cerita kepahlawanan rakyat setempat, untuk menanamkan
berbagai fondasi watak gotong royong, saling menghormati, cinta sesama,
memberi manfaat bagi semua mahkluk, serta rasa cinta tanah air.
Untuk mendidik anak-anak Taman Indria Ibu Pawiyatan ada beberapa
metode yaitu metode Among, metode Sariswara dan metode Wiraga, metode
Sariswara digunakan untuk kegiatan tembang-tembang Jawa dan dolanan
anak, memadukan antara cerita dan lagu. Sedangkan untuk metode Wiraga
(gerak) untuk kegiatan menari dan Wirama (ritme) tercermin dalam kegiatan
menari dan menyanyi. Metode Among tercermin dalam perilaku pendidik
yaitu ing ngarsa sung tuladha di depan memberi teladan, ing madya mangun
karsa di tengah memberi semangat dan bimbingan, dan tut wuri handayani di
belakang memberi dorongan.
Sariswara tidak hanya pelajaran menyanyikan nyanyian Jawa dengan
angka, tetapi metodenya ialah memberi pengajaran sastera gendhing kepada
anak-anak, dan berhubungan erat dengan adanya kaitan antara bahasa dan
seni. Sambil menyanyi kita bercerita dan itulah sebabnya sistem sariswara itu
dapat juga dinamakan sistem bergabungnya pengajaran bahasa, lagu dan
cerita, dan ini meliputi pendidikan kekuatan manusia selengkapnya, yaitu
pikiran, perasaan,tenaga atau cipta rasa karsa
No other version available