Text
Perawatan tubuh putri Kraton pra dan pasca lelahirkan: kajian serat mumulya sarira
Seat Mumulya Sarira merupakan sebuah naskah Jawa yang berisikan tentang kehidupan putri kraton Surakarta pada awal abad ke-20. Serta ditulis oleh seorang wanita yang pada waktu itu menjadi abdi di dalam kraton, bernama Raden Ayu Duta Pangrawit. Kehidupan para putri kraton yang termuat dalam teks Seat Mumulya Sarira berisikan tentang perawatan tubuh wanita yang sedang hamil dan pasca melahirkan serta perawatan bayi yang baru dilahirkan sampai dengan usia 7 (tujuh) lapan. Perawatan dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami yang
diperoleh dalam lingkungan kehidupan mereka dan berfungsi untuk menyehatkan tubuh. Penelitian sangat penting untuk dilakukan sebagai bentuk pengkajian warisan budaya masa lalu dan memanfaatkannya
pada masa sekarang. Penelitian in menggunakan metode kualitatif dengan data utama berupa naskah, yaitu Serat Mumulya Sarira. Adapun hasil yang didapatkan dari pengkajian in adalah bahwa para putri kraton Surakarta
pada waktu itu, awal abad ke-20 merawat tubuhnya melalui beberapa metode dan tahapan. Metode perawatan yang dilakukan di antaranya adalah: lulur, boreh, tapel, bedak, pilis, ratus, bengkung, mandi wuwung, dan minum jamu, Jenis-jenis perawatan tradisional tersebut dijabarkan dalam beberapa macam, diantaranya: tapel sorogan, tapel totogan, bedak dingin, jamu cabe puyang, jamu pacar cina, jamu pedetan, jamu kocakan maupun pilis wangkawa. Perawatan tubuh yang dilakukan oleh para putri kraton Surakarta tersebut sampai sekarang masih relevan dan digunakan dalam perawatan tubuh. Ada yang tetap memakai secara tradisional dan ada yang menggunakan secara modern dengan memakai produk-produk herbal kecantikan yang dihasilkan oleh industri modern. Ada juga yang
mendatangi ke pusat-pusat kebugaran seperti Spa.
No other version available