Text
Desain dan implementasi blended learning : integrasi teknologi dan pedagogi
Blended learning mulai dikenal setelah ditemukan kelemahan pada pertemuan tatap muka dan kelemahan pada online learning oleh Bersin pada penelitiannya tahun 2004. Selanjutnya, dikembangkan pembelajaran yang mengombinasikan pertemuan tatap muka dan online learning yang kemudian dikenal dengan istilah blended learning. Blended learning dikembangkan dengan berbagai model, yaitu face-to-face driver model, rotation model, flex model, online lab model, self-blend model, dan driver model online. Pada setiap model tersebut, metode diskusi masiv digunakan oleh pendidik dalam memfasilitasi pembelajar untuk menyelesaikan masalah dan meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Metode diskusi dalam blended learning ini diterapkan mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Metode diskusi dipilih dalam blended learning karena memiliki rangkaian aktivitas belajar yang memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk terlibat secara aktif. Dalam perspektif pembelajar Abad 21, pembelajaran seharusnya bersifat konstruktivis yang bermakna bahwa dengan partisipasi pembelajar secara aktif pada setiap kegiatan yang relevan dengan tujuan pembelajaran dapat membantu pembelajar membangun pengetahuan dan pengalaman baru. Buku yang ada pada tangan pembaca saat ini, memaparkan konsep, prinsip, prosedur berdiskusi, dan formulasi standar kualitas diskusi dalam blended learning. Buku ini ditulis berdasarkan hasil penelitian selama 2 tahun yang didukung oleh artikel ilmiah yang relevan baik nasional maupun
internasional. Buku ini sangat bermanfaat bagi pendidik dan pembelajar baik pada pendidikan dasar, menengah, dan tinggi sebagai upaya mengoptimalkan kegiatan diskusi dalam blended learning.
No other version available