Text
Politik dan ekonomi perdagangan bulungan : pada abad XIX - XX (1878-1942)
Sumber pendapatan kesultanan Bulungan selama ini hanya bisa untuk menopang keberadaan kesultanan sebagai simbol eksistensi politik dalam struk tur kekuasaan raja-raja di Kalimantan Timur. Tidak pernah ada upaya untuk mem bangun suatu kekuatan ekonomi yang besar dengan Kesultanan sebagai sentral nya seperti yang berlangsung di Banjarmasin dan Makassar. Kesultanan Bulun gan tidak menunjukkan kebijakan yang memperkuat struktur ekonomi intern, sehingga terjadi banyak kelemahan yang dimanfaatkan oleh kekuatan kapitalis Barat. Ini terbukti bahwa proses penguasaan sektor-sektor penghasilan di Bulun gan oleh kekuatan kapitalis dan kolonialis tidak mengalami hambatan atau perlawanan yang berarti dari masyarakat dan elite penguasa local, kecuali terbatas pada reaksi individu. Akan tetapi terlepas dari fenomena di atas, periode yang dimaksudkan yaitu antara 1906 dan 1923, sebenarnya menjadi masa ketika sistem perdagan gan dalam arti transaksi modern mulai diaplikasikan pada masyarakat Bulungan. Dua ciri khas dari sistem perdagangan ini, yaitu sirkulasi uang sebagai bagian dari kebijakan moneter dan perdagangan sebagai pertemuan antara penawaran dan permintaan yang menandai hukum pasar.
No other version available
