Text
Tradisi bersih dam bagong di Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa timur
Tradisi Penjamasan Bende Becak Sunan Bonang di Desa Bonang dilaksanakan setahun sekali setiap tanggal 10 Dzulhijah bertepatan Hari Raya Idul Adha. Tradisi in diselenggarakan sejak nenek moyang secara turun temurun, sebagai penghormatan perjuangan Sunan Bonang menyiarkan agama Islam antara lain pada waktu mengumpulkan
masyarakat dengan menggunakan Bende Becak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pentingnya tradisi penjamasan Bende Becak mash dipertahankan, 2) fungsi, makna dan nilai tradisi penjamasan Bende Beak, 3) pengaruh terhadap kehidupan sosial budaya dan ekonomi masyarakat, 4) upaya pelestarian penjamasan Bende Becak. Metode yang digunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan tahapan studi pustaka, pra survei, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan secara deskriptif dalam bentuk uraian dari data hasil studi pustaka, pengamatan, dan wawancara dengan narasumber atau informan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi penjamasan Bende Becak masyarakat Desa Bonang tetap melaksanakan kegiatan ini untuk merawat Bende Becak dengan cara penjamasan. Masyarakat yang percaya meyakini bahwa tradisi penjamasan ini memiliki fungsi, makna dan nilai serta membawa berkah atau barokah. Adanya tradisi ini berpengaruh positif terhadap kehidupan sosial budaya dan ekonomi masyarakat setempat. Tradisi penjamasan Bende Becak ini tetap dipertahankan dan dilestarikan karena mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik masyarakat, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta dinas terkait. Upaya pelestarian tersebut dalam bentuk pelindungan, pemanfaatan dan pengembangan serta pembinaan.
No other version available